
Ada cerita seorang laki-laki yang berjalan di sepanjang tepi sungai. Ia tersandung oleh kantung kecil berisi batu-batu, lalu dipungutnya. Untuk mengisi waktu, ia mengasyikan diri dengan melemparkan batu demi batu ke dalam sungai. Ia senang mendengar plik-plik di dalam air. Ketika ia sampai di rumah, hanya tinggl 2 butir batu dalam kantong. Dan, barulah ia melihat dan menyadari ternyata batu-batu itu adalah batu permata. Kita telah berbuat benar, dengan menyelamatkan menit-menit. Setiap menit adalah sebutir permata, namun kitas sering terlambat menyadari nilainya. Kita berlari untuk menyelamatkan menit-menit dan memboroskan apa yang kita tabung dalam kegiatan-kegiatan yang tak berfaedah. Kita adalah korban dari kesibukan setiap hari: kebisingan mobil, kereta api, kapal terbang, radio, TV, penghisap debu, mesin cuci piring, kipas angin, dan sebagainya.
Jika Anda ingin bertumbuh, ambilah waktu yang terbaik untuk bersekutu dengan Bapa Sorga, matikanlah pengganggu-pengganggu berbagai ketenangan. Masuklah ke kamarmu, ajarilah anak-anak Anda untuk diam pada jam-jam tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar