
Seorang professor di bidang khotbah di sebuah seminari, meminta mahasiswa-mahasiswanya untuk membaca ayat Kitab Suci, “Tuhan Allah memanggil Adam dan berkata kepadanya, Dimanakah engkau? (Kej 3:9). Kebanyakan mereka memahami pernyataan ini seperti seorang polisi yang baru saja mengangkap seorang perampok yang memasuki sebuah rumah. Namun, seorang pengkhotbah yang baik akan membaca kata-kata ini seolah-olah kata-kata itu diucapkan oleh seorang ayah yang hancur.
Kita akan dapat lebih memahami misteri alam semesta ini jika kita dapat menyadari bahwa Adam diciptakan oleh Tuhan yang bersedih hati, suatu kesedihan karena kajtuhan Lucifer. Dan sekarang ada lagi kekecewaan yang baru : Kejatuhan Adam.
Tuhan kehilangan persekutuan di mana Ia telah menatuh harapan yang besar. Kelak Tuhan menyatakan sebuah pertanyaan yang bahkan lebih tragis lagi kepada Kain “Dimana Habel, saudaramu?
Dimanakah ada pengkhotbah yang baik yang dapat “membaca” dan mengungkapkan seluruh kesedihan Hati Allah?
0 komentar:
Posting Komentar