
Pada suatu hari seorang laki-laki mengawasi dua orang tukang batu sedang bekerja di sebuah bangunan. Dia memperhatikan seorang pekerja terus-terus mengerutkan muka, mengeluh dan mengutuki pekerjaanya. Ketika ditanya apa yang dilakukannya,dia menjawab, "Hanya menyusun batu di atas lainya sepanjang hari sampai punggung saya hampir patah." Tukang batu lainnya bersiul-siul sambil bekerja. Gerakannya cepat dan pasti serta wajahnya bersinar-sinar memancarkan kepuasan. Ketika ditanya apa yang dilakukannya, dia menjawab, "Pak, saya hanya membuat dinding batu. Saya ikut membangun sebuah katedral."
Seorang sopir di Ohio untuk perusahaan angkutan truk antara negara bagian, karena mengetahui jarak ratusan mil ditempuhnya setiap hari, pernah ditanya bagaimana cara ia mencegah kelelahan yang luar biasa. "Beberapa sopir 'pergi bekerja' di waktu pagi tetapi saya 'pesiar' keliling daerah." Perspektif positif seperti memberinya "keunggulan" pada kehidupan.
"SEGALA SESUATU YANG DIJUMPAI TANGANMU UNTUK DIKERJAKAN, KERJAKANLAH ITU SEKUAT TENAGA, KARENA, TAK ADA PERKERJAAN, PERTIMBANGAN, PENGETAHUAN DAN HIKMAT DALAM DUNIA ORANG MATI, KE MANA ENGKAU AKAN PERGI." (PENGKHOTBAH 9:10)
Sumber : Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda #1
0 komentar:
Posting Komentar