Ketika seorang pendeta yang tua sedang menghadapi kematiannya. Ia tidak dapat lagi mengenali siapa pun. Orang yang pernah menjadi pendeta selama bebrapa tahun mengujungi dia dan bertanya "Pak Pendeta, apakah Bapak masih mengenali saya?" "Tidak, siapa kamu?" kata Pendeta itu. Ketika ia sudah diberi tahu, ia tetap aktif bekerja di ladang Tuhan bersamanya, tetapi ia juga menerima tanggapan yang sama. Bahkan terhadap istri dan anak-anaknya pun Pendeta itu tidak dapat mengenalnya. Akhirnya salah satu dari mereka bertanya, "Pak, apakah Bapak masih ingat Tuhan Yesus Kristus?" Mendengar perkataan itu, ia disegarkan. Dengan sukacita di matanya, ia menjawab, "Oh iya, saya telah mengenal Dia selama 40 tahun. Ia adalah sahabatku yang kekasih!"
Bukanlah hal yang aneh bagi orang Kristen yang sakit dan akan mati berada pada suatu keadaan di mana sebagian besar ingatannya terhapus. Namun demikian, begitu nama Yesus disebutkan ia dapat menjadi gembira dan berseru, "Ia juruselamatku!"
"KAREN BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN"(Filipi 1:21)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar